Pada Tanggal 6-7 Juli 2023 pengelola Laboratorium FTIK, dosen, serta mahasiswa dari rumpun ilmu sains mengikuti kegiatan pengenalan dan training alat baru laboratorium di Laboratorium Kimia. Alat tersebut adalah Gas Chromatography (GC) yang memiliki fungsi dapat menentukan komposisi campuran zat kimia (sampel). Kegiatan yang diikti oleh 30 peserta ini dipandu oleh Ladhita Tri sebagai narasumber, yang merupakan Trainer dari perusahaan Wiralab. Perusahaan ini merupakan penyedia set alat Gas Chromatography (GC) yang baru saja diinstal di Laboratorium Kimia FTIK UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Kegiatan training diawali dengan pemaparan materi oleh Ladhita sebagai bentuk pengenalan prinsip kerja alat secara umum. Alat ini memanfaatkan prinsip kerja kromatografi. Unsur yang memiliki titik didih lebih rendah akan muncul terlebih dahulu pada alat dan akan tampil di kromatogram sebagai puncak atau peak pertama. “Sampel dimasukkan ke dalam kolom, kemudian dia (sampel) akan terpisahkan berdasarkan kepolarannya dan titik didihnya, sampel yang sudah terpisahkan di dalam kolom, akan masuk ke dalam detektor dan akan dibaca berdasarkan sinyal”, papar trainer yang sudah mendalami set alat GC ini di 4.5 tahun terakhir. Sampel yang dibakar pada detektor akan menghasilkan ion yang akan dibaca oleh amperemeter dan akan direpresentasikan sebagai satu puncak (peak). Setiap peak menunjukkan tiap komponen yang berbeda dari sampel yang diinjekkan. GC yang diinstal di Laboratorium Kimia adalah GC FID (Gas Chromatography Flame Ionization Detector). Tipe sampel yang dapat dianailisis menggunakan alat ini adalah senyawa volatile atau semivolatil yang stabil pada suhu tinggi.
Setelah pengenalan prinsip kerja alat selesai dilakukan, trainer mengajak para peserta untuk langsung melihat alat dan juga menjelaskan komponen-komponen alatnya. Selanjutnya Ladhita memberikan contoh cara mengoperasikan alat yang disimak oleh seluruh peserta pelatihan dengan antusias. Hal ini terbukti dari banyaknya peserta yang mendokumentasikan cara pengoperasian alat. Kemudian peserta training baik dari unsur dosen, laboran, maupun mahasiswa ini, masing-masing diberi kesempatan untuk langsung mempraktikan cara mengambil sampel sebanyak 1 microliter menggunakan syringe. Pengambilan sampel tanpa gelembung ini dilakukan dengan meniru prinsip kerja robot pengambil sampel seperti pada GC dengan spesifikasi di atasnya, yakni dengan melakukan gerakan naik turun secara berulang. Peserta diminta juga untuk praktik menginjek sampel ke dalam kolom seperti yang telah dicontohkan oleh trainer. Senyawa yang digunakan sebagai sampel pada training hari pertama ini diantaranya adalah etanol dan hand sanitizer dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
Pada hari kedua training, peserta diminta untuk praktik langsung menggunakan alat mulai dari membuka kran tabung gas nitrogen dan hydrogen, menyalakan saklar, menyalakan UPS, menyalakan mesin GC, memasukkan sampel, mengoperasikan software chromeleon, menganalisis kromatogram, dan mematikan set alat kembali. Sampel yang akan diuji pada pelatihan hari kedua ini adalah formaldehida dan N-hexan. Pelatihan kali ini lebih fokus pada cara mengoperasikan chromeleon dan pengenalan menu-menu di dalamnya. Peserta kemudian diajak untuk mempraktikkan menganilisis grafik kromatogram dari sampel dengan kromatogram dari baku standart. Kegiatan pelatihan hari kedua berakhir pada pukul 16.00. (Pengelola Laboratorium FTIK)