Pada Tanggal 13-14 Juli 2023 tiga orang dosen Program Studi Tadris Biologi bekerja sama dengan Laboratorium FTIK dan GeneCraft Labs menggelar Pelatihan PCR Konvensional Bagi MGMP Biologi SMA/MA di Kabupaten Tulungagung. Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas). Dosen Tadris Biologi yang melaksanakan Pengmas di laboratorium diantaranya adalah Dr. Eni Setyowati, M.Pd., Nanang Purwanto, M.Pd., dan juga Haslinda Yasti Agustin, S.Si., M.Pd. Kegiatan yang dilaksanakan di Laboratorium DNA selama dua hari ini diikuti oleh 21 orang dari unsur Guru Biologi di Kabupaten Tulungagung. Selain itu 10 orang mahasiswa biologi juga menjadi peserta dalam pelatihan kali ini.
Pada hari pertama pelatihan peserta diajak untuk menyimak pemaparan materi dari trainer yang berjudul “Uji Halal: Deteksi Kandungan DNA Babi pada Produk dengan Metode PCR”. Penyampaian materi ini bertujuan agar peserta pelatihan memiliki gambaran tentang apa saja tahapan pekerjaan yang akan dilakukan selama pelatihan kali ini hingga diperolehnya kesimpulan apakah produk-produk yang diuji mengandung DNA babi. trainer dari GeneCraft Labs, Rini Hafzari menyampaikan bahwa metode yang akan digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya DNA babi pada produk yang akan diuji adalah konvensional PCR, yang menggunakan teknik amplifikasi DNA spesifik. Penyampaian materi dilanjutkan dengan mekanisme metode PCR. Peserta menyimak pemaparan trainer sembari membaca modul pelatihan yang telah diberikan.
Kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta selama dua hari pelatihan mengikuti alur kerja PCR Konvensional. Diawali dengan preparasi sampel, purifikasi DNA, quality control, PCR menggunakan thermalcycler, visualisasi hasil menggunakan elektroforesis dan gel documentation. Setelah penyampaian materi selesai dilakukan, peserta langsung diajak untuk preparasi sampel. Sampel-sampel yang sudah disiapkan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) di dalam tube 1.5 ml masing masing massanya 0,25 g langsung ditambahkan 10 microliter Food Lysis Buffer. Diawali dengan pengisian food lysis buffer sampel 1 oleh Trainer, sekaligus pemberian contoh cara menggunakan micropipet dengan benar. Selanjutnya peserta secara bergantian mempraktikkan penggunaan micropipet dengan memasukkan buffer ke dalam masing-masing tube sampel. Kegiatan pelatihan hari pertama dilanjutkan hingga diperoleh DNA hasil elusi. DNA hasil elusi di dalam tube disimpan di freezer bersuhu – 200 dan pelatihan dilanjutkan keesokan harinya.
Pelatihan hari kedua diawali dengan mengeluarkan tube DNA hasil elusi dari freezer, kemudian dilanjutkan dengan setting mesin thermalcycler untuk metode PCR. Setelah suhu, waktu, dan siklus selesai diatur kegiatan dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada DNA hasil elusi agar siap untuk dilakuakan metode PCR menggunakan mesin thermalcycler yang sebelumnya telah diatur. Proses PCR memakan waktu 1,5 jam. Peserta diajak untuk membuat gel agarosa untuk media elektroforesis, sambil menunggu proses PCR selesai. Setelah proses PCR selesai kegiatan dilanjutkan dengan elektroforesis. Hasil running gel elektroforesis dicitrakan menggunakan gel documentation yang terhubung dengan software di komputer. Software tersebut akan menampilkan pita-pita DNA apabila hasil sampel positif. (Pengelola Laboratorium FTIK)